Senin, 23 Juni 2014

Manusia dan Tanggung Jawab



A.  Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia yaitu keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.


Tanggung jawab juga merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau  perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab berarti berbuat sebagai wujudan kesadaran akan kewajibannya. Selain itu Tanggung jawab juga berkaitan dengan kewajiban. Kewa­jiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak dan dapat juga tidak mengacu kepada hak.


Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertang­gung jawab. Disebut demikian karena manusia, selain merupa­kan makhluk individual dan makhluk sosial, juga merupakan makhluk ‘I’uhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks sosial, individual ataupun teologis.


Contohnya:

Disini saya sebagai mahasiswi yang sedang menjalankan kewajibannya untuk belajar dengan baik dan perlu memahami penting apa yang dimaksut dengan tanggung jawab saya sebagai mahasiswi. Dengan adanya kesadaran yang penuh dari diri saya maka saya akan bisa menjalankan semuanya dengan baik. Seperti sekarang sebagai seorang mahasiswi tentunya saya berkewaijban dan dituntut belajar dengan baik agar saya bisa mendapatkan IP yang memuaskan untuk diri saya sendiri dan untuk orang tua saya tentunya. Dengan saya mendapatkan IP yang baik itu juga merupakan hasil dari perwujudan saya sebagai mahasiswi yang telah menjalankan kewajibannya dengan baik. Dengan IP yang memuaskan tentu saya bisa mendapat pekerjaan yang layak dan bisa membuat orang tua saya menjadi bangga. Dari perilaku kecil tentu manfaatnya tanpa kita sadari akan besar sekali.


Begitu dengan sebaliknya apabila tidak bisa menjadi mahasiswi yang bertanggung jawab dengan kewajibannya yang seharusnya dilakukan maka bisa jadi saya tidak akan mendapatkan semua yang diimpikan oleh seorang mahasiswi pada umumnya yaitu mendapatkan IP yang memuaskan dan mendapatkan pekerjaan yang layak serta membuat orang tua bangga dengan putra/putrinya yang iya telah besarnya hingga saat ini. Semua yang kita lakukan apabila dilakukan dengan hati maka tidak akan ada yang sia sia. Maka belajarlah untuk bertanggung jawab dari segi apapun dan dari sekecil apapun itu.

Makna Tanggung Jawab



Makna dari tanggung jawab itu sendiri ialah siap menerima kewajiban atau tugas. Dalam artian disini bahwa ketika seseorang diberikan kewajiban atau tugas, seseorang tersebut akan menghadapi suatu pilihan yaitu menerima dan menghadapinya dengan dedikasi atau menunda dan mengabaikan tugas atau kewajiban tersebut.


A.  Macam-macam Tanggung Jawab

Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itumanusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa macam tanggung jawab, yaitu
  1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri   
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.

Tanggung jawab terhadap diri sendiri bisa diartikan bagaimana saya menjalankan semua kewajiban saya sebagai mahasiswi dengan baik dan mampu bertanggung jawab atas semua kewajiban yang harus dilakukan oleh saya. Seperti belajar dan mendapat IP memuaskan. Tentu itu merupakan hasil dari tanggung jawab itu sendiri atas kewajiban yang telah saya jalankan dengan baik.


2.    Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, istri, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.


Tanggung jawab terhadap keluarga itu dari hal kecil contohnya seperti saya berperilaku, bersikap dan berbicara misalnya. Dengan saya berperilaku, bersikap dan berbicara dengan baik dan sopan terhadap orang lain maka saya sebagai anak dari ayah dan ibu saya akan dinilai baik oleh orang lain. Karena saya sebagai seorang anak memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga nama baik keluarga. Maka setiap saya berperilaku, bersikap dan berbicara itu perlu diperhatikan dengan baik agar tetap terjaga dan tetap menjalankan kewajiban saya sebagai seorang anak untuk bertanggung jawab menjaga nama baik keluarga.


3.    Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.


Tanggung jawab terhadap masyarakat tidak beda jauh dengan tanggung jawab terhadap keluarga menrut saya. Hanya saja tanggung jawab terhadap masyarakat ini lebih umum atau luas. Manusia sebagai mahkluk sosial tentunya tidak dapat hidup sendiri dan harus bermasyarakat dengan individu lainnya, oleh karena itu setiap anggota masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam masyarakat misalnya tanggung jawab untuk menjaga kebersihan, keamanan, serta ketentraman di lingkungan masyarakat dan juga mematuhi semua peraturan yang berlaku dilingkungan tersebut.


4.    Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara

Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara


Disini contoh saya sebagai masyarakat untuk bertanggung jawab kepada Bangsa/Negara yaitu pastinya saya dalam bermasyarakat untuk mencapai tujuan kesejahteraan bersama maka diadakannya kegiatan berbangsa dan bernegara. Dimana masing-masing dari kita memiliki tanggung jawab yang sama untuk Negara yaitu menjaga persatuan dan kesatuan Negara dengan mengikuti hokum dan tata tertib bernagsa dan bernegara yang diterapkan di Negara tersebut.


5.    Tanggung jawab terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juga dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.


Sebagai mahkluk yang telah di ciptakan oleh Tuhan di dunia ini, dilindungi dan dibesarkan, diberikan akal sehat dan berbagai macam rahmat dan karunia-Nya maka kita tentunya memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan segala sesuatu yang telah diberikan-Nya kepada kita dan serta senantiasa mensyukuri apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita dengan cara beribadah dan berdoa kepada-Nya.


B.   Pengabdian dan Pengorbanan


1.    Pengertian Pengabdian

Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga, sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.


Macam-macam Pengabdian
    • Pengabdian bermacam-macam bentuknya. Yang paling dasar adalah pengabdian kepada keluarga, kepada Tuhan, dan kepada negara.
    • Pengabdian kepada keluarga, bisa dilakukan dengan menjaga nama baik keluarga, dan tidak melanggar norma dan akidah yang berlaku. Menjaga nama baik bisa dilakukan dengan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar aturan yang berlaku di masyarakat. Selain itu pengabdian juga dapat dilakukan dengan cara mensejahterakan keluarga, mematuhi perintah orang tua dan membantu mengerjakan pekerjaan orang tua di rumah
    • Pengabdian kepada Tuhan merupakan hal yang paling utama. Karena manusia adalah ciptaan Tuhan kita dapat melakukan pengabdian kepada-Nya dengan cara rajin beribadah, mengamalkan perbuatan-perbuatan baik, dan tidak melanggar laranganNya.
    • Pengabdian kepada negara, juga merupakan kewajiban bagi setiap warga negara. Misalnya seorang pegawai negeri yang bersedia ditempatkan di luar daerahnya untuk bekerja, membayar pajak pun termasuk pengabdian kita terhadap Negara. 
2.    Pengertian Pengorbanan

Pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian, dengan penuh rasa ikhlas dan tidak mengandung pamrih.


Bentuk pengorbanan saya sebagai mahasiswi yaitu berupa waktu dan pikiran. Karena kita sebagai mahasiswi tugasnya hanya belajar dengan tekun dan giat agar bisa mendapatkan IP yang memuaskan. begitu juga dengan orang tua saya yang bekerja banting tulang hanya karena untuk memberi saya uang saku untuk jajan serta untuk membiayai kuliah saya itu merupakan bentuk pengorbanan dari orang tua saya yang dilakukan semata mata hanya untuk anaknya tersayang.


Kesimpulan :

Kesimpulan yang dapat saya ambil mengenail tanggung jawab adalah orang yang bertanggung jawab merupakan orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang telah dilakukan atau diperbuat menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak.


Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, karena ia dapat menyelesaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku. Selain itu wujud dari tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah suatu perbuatan yang baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.


Sumber :

Rabu, 18 Juni 2014

Manusia dan Pandangan Hidup

A. Pengertian pandangan hidup 

Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidupnya masing - masing. Pandangan hidup bersifat kodrati, karena itu menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

Pandangan hidup juga merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani. Dan ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu pandangan hidupnya sendiri - sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Pandangan hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri atas tiga macam :
  • Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
  • Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
  • Pandangan hidup hasil renungan yakni pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Saya akan menjelaskan tentang pandangan hidup saya dan bagaimana saya menjadikan pandangan hidup tersebut agar selalu saya jadikan pedoman untuk hidup saya kedepannya. Bahwa saya mempunyai pandangan hidup untuk selalu menjalani hidup ini dengan rasa syukur, ikhlas dan selalu tetap tersenyum apapun keadaan hidup saya. Karena menurut saya dengan berpegang teguhnya saya terhadap pandangan hidup saya yang seperti ini, saya bisa menjalani hidup dengan rasa syukur dengan apa yang telah tuhan berikan kepada saya. Disetiap harinya akan selalu ada nikmat yang saya dapatkan apabila saya selalu merasa bersyukur dan menerimanya dengan ikhlas.

Dan dihidup saya tidak mungkin akan selalu tersenyum, setiap manusia pasti akan melewati fase bahagia, sedih, kelabu dan menderita sekalipun itu, namun disini saya mencoba melakukan apa yang telah menjadi pandangan hidup saya yaitu selalu tersenyum apapun keadaan hidup saya karena disetiap saya mencoba bersyukur dan ikhlas pasti saya akan bisa untuk tersenyum karena itulah yang membuat diri saya untuk terus bisa bertahan hidup. Mencoba tersenyum dengan rasa syukur dan mencoba ikhlas dengan segala sesuatunya yang didapatkan disetiap harinya dihidup saya. Apapun yang saya dapatkan dan lakukan tetap harus 3 yang saya ingat yaitu rasa syukur ikhlas dan terus tersenyum agar hidup saya bisa lebih berkah dengan apa yang selalu kita perbuat dihari ini dan seterusnya. Nikmati selalu apa yang tuhan berikan kepada saya karena dengan menikmatinya pasti saya sudah menjalani pandangan hidup saya bersyukur, ikhlas dan tersenyum. 

Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur yaitu cita-cita, kebijakan, usaha, keyakinan/kepercayaan. keempat unsur ini tidak dapat dipisahkan karena unsur imi merupakan satu kesatuan.  

B. Cita-Cita 

Cita-cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.

3  Faktor yang menentukan dapat atau tidaknya seseorang mencapai cita - citanya antara lain : 
  • Manusia itu sendiri, 
  • Kondisi yang dihadapi dalam rangka mencapai cita – cita tersebut, 
  • Seberapa tinggi cita – cita yang ingin dicapai.
2 Faktor kondisi yang mempengaruhi tercapai tidaknya cita – citanya antara lain :
  • Faktor yang menguntungkan, dan 
  • Faktor yang menghambat.
Pada awalnya saya mempunyai cita - cita untuk menjadi seorang psikolog karena saya senang bisa mengetahui betapa manusia itu banyak memiliki kepribadian yang berbeda – beda, karakter yang tidak bisa disamakan manusia satu dengan yang lainnya, sifat yang bisa kita lihat dari tingkah lakunya. Dengan saya memiliki cita - cita sebagai psikolog ini saya bisa mengetahui apa yang sedang dialami dengan seseorang melalui sifat, sikap, tingkah lakunya dan dari cara dia menatap seseorang. Karena itu saya terus tanamkan didiri saya bahwa saya harus bisa menggapai cita-cita yang saya inginkan.

Cita-cita menjadi seorang psikolog menurut saya itu amat mulia karena bisa membantu seseorang yang sedang mengalami sakit kejiwaan atau bisa membantu mereka yang sedang mengalami sakit pada psikisnya untuk kembali sehat seperti selayaknya manusia yang berpikir normal dan tidak melakukan hal yang menyimpang. Kemauan keras saya untuk menggapai cita-cita saya itu sebagai motivasi hidup saya, yang menjadi prinsip saya bahwa saya harus terus berusaha dan berdoa agar cita-cita itu bisa saya gapai, bukan hanya jadi khayalan semata. Kunci itu semua adalah usaha, kerja keras saya serta doa harapan saya dan tidak ada kata menyerah untuk terus berjuang menggapai cita-cita yang diinginkan.

Namun untuk saya bisa menjadi psikolog itu semua butuh proses yang panjang. Apa yang ingin digapai tidak semudah dengan apa yang tinggal diucapkan semua pasti akan melawati proses yang beliku-liku. Dan harus tetap yakin, optimis bahwa saya sanggup untuk bisa menggapai cita – cita yang diinginkan.

C.Kebajikan 

Kebajikan adalah merupakan suatu tindakan, perilaku, kebiasaan untuk berbuat bajik / baik atau dalam kondisi ideal merupakan perilaku yg telah dapat mengikuti tuntunan watak sejati secara alami. Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika.

Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Manusia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Manusia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri. Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :

  • Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
  • Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat,  
  • Saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat.
D. Usaha atau perjuangan 

Usaha  atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun denan tenaga atau jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya.

Ketika suatu tujuan telah ditetapkan dan ingin dicapai maka langkah berikutnya harus disertai dengan implementasi. Disetiap proses perjuangan selalu membutuhkan implementasi nyata. Hasil nyata akan terwujud apabila kita bisa menjaga proses implementasi dengan baik dan benar. Hasil yang mampu dicapai merupakan wujud dari sebuah perjuangan.

Perjuangan tidak selalu identik dengan lamanya kita melakukan proses implementasi untuk mewujudkan keinginan kita. Bisa jadi seseorang membutuhkan perjuangan yang lebih singkat dengan sedikit sumber daya yang dibutuhkan, sedangkan individu lainnya justru sebaliknya. Kesiapan, ketersediaan dan kualitas sumber daya, strategi, situasi dan tingkat kesulitan yang dihadapi, serta dukungan dari lingkungan eksternal amat menentukan seberapa besar dan lamanya sebuah perjuangan harus dilakukan.

Berkaitan dengan cita-cita yang ingin saya gapai saya pasti selalu berusaha berjuang dengan melakukan apapun agar semua yang saya harapkan bisa tercapai. Dengan saya bersungguh-sungguh menjalaninya disetiap cobaan, hambatan atau kerikil dalam menggapai cita-cita saya pasti apabila disertai dengan doa, usaha dan berjuang keras pasti akan mendapatkan hasil yang memuaskan, saya percaya akan itu.Tuhan selalu ingin hambanya berjuang sebelum mendapatkan apa yang mereka inginkan. Karena hidup itu butuh perjuangan dan melalui proses yang panjang. Saya mengerti hidup ini membutuhkan sebuah proses yang panjang untuk kita bisa sukses atau mendapatkan apa yang kita cita – citakan. Proses untuk mendapatkan apa yang saya inginkan merupakan sebuah perjuangan dan hasilnya pasti akan berbuah baik apabila kita melakukannya dengan sungguh - sungguh. 

E. Pengertian Keyakinan atau Kepercayaan

Keyakinan adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran. keyakinan merupakan suatu sikap, maka keyakinan seseorang tidak selalu benar atau, keyakinan semata bukanlah jaminan kebenaran.

F. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik

Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula. Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yakni:
  • Mengenal 
    Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
  • Mengerti 
    Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
  • Menghayati
    Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.

    Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
  • Meyakini
    Suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai tujuan hidup.
  • Mengabdi 
    Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.