Jakarta,
Selular.ID –
Mengingat dampak smartphone/tablet pada anak bak pisau bermata dua, bisa
berakibat positif dan negatif, orangtua sebaiknya berlaku bijak dalam
memperbolehkan anak menggunakan perangkat. Salah satunya dengan menggunakan
aplikasi pengawasan orangtua atau parental control. Sebenarnya sudah banyak
aplikasi mobile berjenis parental control yang beredar di store online, namun
ada satu aplikasi buatan anak bangsa yang tak kalah canggih, bernama Kakatu.
Kakatu
merupakan aplikasi parental control berbentuk Android Launcher yang
memungkinkan orang tua untuk mengelola aplikasi mana yang diperbolehkan untuk
diakses oleh anak-anak mereka. Ada segudang fasilitas di Kakatu yang akan
melindungi anak dari kecanduan gadget, konten pornografi, cyberbullying,
kata-kata kotor di dalam internet dan dampak negatif lainnya tanpa
sepengetahuan orang tua. Menurut penuturan Muhamad Nur Awaludin, CEO Kakatu,
fokus dari aplikasi ini bukan hanya perlindungan dari konten internet, tapi
juga game dan aplikasi.
“Kekerasan
dan konton pornografi sekarang bukan hanya di website saja, tapi di game juga
ada,” kata Mumu, sapaan akrabnya kepada Selular.ID
Saat anak
sering menghabiskan waktu terlalu banyak untuk bermain smartphone dan tablet,
Kakatu mempunyai fitur ‘Timer’ agar dapat mengontrol penggunaan
tablet secara lebih sehat. Orang tua dapat mengatur lama pemakaian gadget
anak. Kakatu memberikan rekomendasi durasi yang sehat bagi anak, yaitu 15-20
menit bagi anak berusia 3-5 tahun, 60 menit bagi anak berusia 6-7 tahun, dan 2
jam bagi anak berusia diatas 7 tahun. Di samping durasi pemakaian, aplikasi ini
juga memberikan rekomendasi aplikasi edukasi atau jejaring sosial mana yang
boleh diinstal sesuai umur anak.
Orang tua
pun dapat menggunakan Kakatu dengan adanya mode orang tua, sehingga orang tua
dapat mengganti fungsi gadget kembali ke fungsi awal orang tua ataupun anak
dengan cepat tanpa harus keluar aplikasi.
Latar
belakang aplikasi ini dibangun berangkat dari pengalaman pribadi Mumu sendiri,
di mana pernah merasakan akibat buruk dari adiksi perangkat mobile dan game
selama sepuluh tahun. Selain harus merelakan waktu kuliahnya terbuang sia-sia
selama 2 tahun, hubungan Mumu dengan keluarga juga menjadi kurang harmonis
karena jadi jarang berkomunikasi.
“Bikin
saya introvert,
kesehatan menjadi menurun, akademis juga jadi jeblok. Parahnya, dua minggu
sebelum lulus, kedua orang tua saya meninggal dunia,” ungkap Mumu. Melihat
begitu banyaknya efek buruk penggunaaan gadget pada anak, menambah semangat
para founder Kakatu untuk terus mengembangkan produknya.
Sejak
akhir Desember 2014, Kakatu saat ini mempunyai 100.000 pengguna, hadir untuk
mengurangi kekhawatiran para orang tua terhadap konten yang ada di gadget. Kakatu
merupakan aplikasi parental control pertama dari Indonesia yang berfungsi
sebagai konten filtering di gadget anak agar anak tidak sampai mengakses konten
tidak patut yang tentunya mempunyai berbagai dampak negatif bagi tumbuh kembang
sang anak.
Beberapa
minggu ke depan, startup asal Bandung ini bakal merilis browser khusus
anak-anak di mana terjamin dan aman seluruh kontennya. “Browser untuk anak itu
akan menggantikan Google Chrome dan Mozilla, jadi tidak akan porno dan
kekerasan,” pungkasnya.
Setelah
delapan bulan diluncurkan, aplikasi Kakatu hanya tersedia di Android.
Analisis :
Tidak semua informasi yang berada di internet adalah
informasi yang positif. Begitu juga aplikasi yang disughkan oleh internet.
Banyak saat ini pengguna gadget terbilang belum cukup umur untuk bahkan
memakainya. Aplikasi Kakatu ini sangat berguna bagi orangtua yang khawatir
anaknya terkena dampak negative internet. Para orangtua dapat meminimalisasi
pengawasannya kepada sang anak, karena aplikasi kakatu ini dapat menyaring
konten negative dari internet tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar