KONFLIK ORGANISASI
Pengertian Konflik
Konflik adalah segala macam
interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak. Konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik
merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat
pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok
masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya
masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan
integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat.
Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang
tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
Jenis-jenis Konflik:
- Konflik peranan yang terjadi didalam diri seseorang (person-role conflict)
- Konflik antar peranan (inter-role conflict)
- Konflik yang timbul karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang (intesender conflict)
- Konflik yang timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan (intrasender conflict)
Konflik juga dapat dibedakan menurut
pihak-pihak yang saling bertentangan.
Atas dasar hal ini , ada 5 jenis
konflik , yaitu :
- Konflik dalam diri individu.
- Konflik antar individu.
- Konflik antar individu dan kelompok.
- Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama.
- Konflik antar organisasi
Sumber-Sumber Konflik:
· Kebutuhan untuk membagi (sumber daya-sumber daya) yang
terbatas.
· Perbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan.
· Saling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja.
· Perbedaan nilai-nilai atau persepsi.
· Kemandirian organisasional.
· Gaya-gaya individual.
Strategi Penyelesaian Konflik
Ada 3 strategi dasar :
1.
Kalah – kalah (Lose-Lose Strategy)
Beorientasi pada dua individu atau
kelompok yang sama-sama kalah. Biasanya individu atau kelompok yang bertikai
mengambil jalan tengah (berkompromi) atau membayar sekelompok orang yang
terlibat dalam konflik atau menggunakan jasa orang atau kelompok ketiga sebagai
penengah.
Dalam strategi kalah-kalah, konflik
bisa diselesaikan dengan cara melibatkan pihak ketiga bila perundingan
mengalami jalan buntu. Maka pihak ketiga diundang untuk campur tangan oleh
pihak-pihak yang berselisih atau barangkali bertindak atas kemauannya sendiri.
Ada dua tipe utama dalam campur tangan pihak ketiga yaitu:
a.
Arbitrasi (Arbitration)
Arbitrasi merupakan prosedur di mana
pihak ketiga mendengarkan kedua belah pihak yang berselisih, pihak ketiga
bertindak sebagai hakim dan penengah dalam menentukan penyelesaian konflik
melalui suatu perjanjian yang mengikat.
b. Mediasi (Mediation)
Mediasi dipergunakan oleh Mediator
untuk menyelesaikan konflik tidak seperti yang diselesaikan oleh abriator,
karena seorang mediator tidak mempunyai wewenang secara langsung terhadap
pihak-pihak yang bertikai dan rekomendasi yang diberikan tidak mengikat.
2. Menang-kalah(Win-Lose
Strategy)
Dalam strategi saya menang anda
kalah (win lose strategy), menekankan adanya salah satu pihak yang sedang
konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan.
Beberapa cara yang digunakan untuk
menyelesaikan konflik dengan win-lose strategy (Wijono, 1993 : 44), dapat
melalui:
- Penarikan diri, yaitu proses penyelesaian konflik antara dua atau lebih pihak yang kurang puas sebagai akibat dari ketergantungan tugas (task independence).
- Taktik-taktik penghalusan dan damai, yaitu dengan melakukan tindakan perdamaian dengan pihak lawan untuk menghindari terjadinya konfrontasi terhadap perbedaan dan kekaburan dalam batas-batas bidang kerja (jurisdictioanal ambiquity).
- Bujukan, yaitu dengan membujuk pihak lain untuk mengubah posisinya untuk mempertimbangkan informasi-informasi faktual yang relevan dengan konflik, karena adanya rintangan komunikasi (communication barriers).
- Taktik paksaan dan penekanan, yaitu menggunakan kekuasaan formal dengan menunjukkan kekuatan (power) melalui sikap otoriter karena dipengaruhi oleh sifat-sifat individu (individual traits).
- Taktik-taktik yang berorientasi pada tawar-menawar dan pertukaran persetujuan sehingga tercapai suatu kompromi yang dapat diterima oleh dua belah pihak, untuk menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan persaingan terhadap sumber-sumber (competition for resources) secara optimal bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
3. Menang – menang.
Pengertian Motivasi
Motivasi adalah keadaan dalam
pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-
kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Motivasi dapat dikelompokkan menjadi
2 yaitu :
a. Motivasi Fisiologis
b. Motivasi Psikologis.
Teori-Teori Motivasi
a. Teori X dan teori Y Mc Gregor.
Anggapan-anggapan yang mendasari
teori X :
- Rata-rata para pekerja itu malas, tidak suka bekerja dan akan menghindarinya bila dapat.
- Karena pada dasarnya pekerja tidak suka bekerja, maka harus dipaksa, dikendalikan, dipelakukan dengan hukuman, dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
- Rata-rata para pekerja lebih senang dibimbing, berusaha menghindari tanggung- jawab, mempunyai ambisi yang kecil, keamanan drinya di atas segala-galanya.
Anggapan-anggapan yang mendasari
teori Y :
- Usaha phisik dan mental yang dilakukan manusia dalam bekerja adalah kodrat manusia, sama halnya dengan bermain atau beristirahat.\
- Rata-rata manusia bersedia belajar, dalam kondisi yang layak, tidak hanya menerima tetapi mencari tanggung-jawab.
- Ada kemampuan yang besar dalam kecerdikan, kreativitas dan daya imajinasi untuk memecahkan masalah-masalah organisasi yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
- Pengendalian ekstern dan hukuman bukan satu- satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian tujuan organiasasi.
- Keterikatan pada tujuan organisasi adalah fungsi penghargaan yang diterima karena prestasinya dalam pencapaian tujuan itu.
- Organisasi seharusnya memberikan kemungkinan orang untuk mewujudkan potensinya, dan tidak hanya digunakan sebagian.
b. Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Menurut Maslow ada 5 kebutuhan dasar
manusia yang membentuk hirarki kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologis
1. Kebutuhan Fisiologis
2. Kebutuhan Keamanan
3. Kebutuhan Sosial
4. Kebutuhan Penghargaan
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
c. Teori Motivasi Berprestasi Mc
Clelland
Menurut Mc Clelland, seseorang
dianggap mempunyai motivasi prestasi yang tinggi, apabila dia mempunyai
keinginan untuk berprestasi lebih baik dari pada yang lain dalam banyak
situasi. Mc Clelland memusatkan perhatiannya pada
tiga kebutuhan manusia yaitu :
1. Kebutuhan Prestasi
2. Kebutuhan Afiliasi
3. Kebutuhan Kekuasaan.
d. Teori Motivasi Dua Faktor
Herzberg
Menurut Herzberg ada dua faktor yang
mempengaruhi motivasi kerja seseorang dalam organisasi, yaitu pemuas kerja (job
satisfier) yang berkaitan dengan isi pekerjaan dan penyebab ketidakpuasan kerja
(job dissafisfiers) yang bersangkutan dengan suasana pekerjaan Satisfiers
disebar motivators dan dissatifiers disebut faktor-faktor yang higienis.
Jadi dapat kita simpulkan
rangkumannya demikian,Sumber – sumber konflik organisasional sebagian besar
merupakan hasil dinamika interaksi individual dan kelompok serta proses –
proses psikologis. Untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pimpinan dapat
melakukan tindakan alternatif seperti dibawah ini, tergantung pada situasi dan
kondisi yang ada. Tindakan alternatif tersebut adalah menggunakan kekuasaan,
konfrontasi, kompromi, menghaluskan situasi dan pengunduran diri.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar