Nama:
Nurika Fathin Oktarina
NPM:
16113679
Kelas:
4KA18
1.
Transaction
Processing Systems (TPS)
Sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.
Transaction Prosessing
System ini biasa digunakan oleh
pengguna untuk mencatat dan memproses data dari transaksi
bisnis, database terbaru, dan menghasilkan berbagai macam dokumen dan
laporan. Contohnya biasa
digunakan oleh pelanggan langsung, pada Bank, TPS didigunakan pada mesin ATM
yang langsung berhubungan dengan para nasabah tanpa melalui pihak bank,
sehingga bisa di akses langsung, cek gaji karyawan, formulir pajak, dan
rekening keuangan.
Perbedaan TPS adalah
sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses
data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji
dan inventarisasi. Contohnya seperti cek gaji karyawan, formulir pajak, dan
rekening keuangan.
Gambar arsitektur TPS
2.
Management
Information System (MIS)
MIS menghasilkan
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan atau membantu mengambil keputusan yang
diambil secara rutin dan juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi
informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi.
Sistem
informasi manajemen membantu menjawab permintaan dan perkiraan tren. Contoh : Pada sebuah butik terdapat 3 buah
pakaian, pakaian pertama sangat laku, pakaian kedua biasa-biasa saja, sedangkan
pakaian ketiga tidak terlalu laku. Atas data yang diperoleh di atas maka baju
pertama adalah baju yang menjadi tren, maka stocknya harus diperbanyak. Pada
Sistem Informasi manajemen, Basic data yang ada berasal dari Sistem Pemrosesan
Transaksi. Seberapa banyak apa pakaian pertama dibeli, pakaian kedua dibeli, dan
pakaian ketiga dibeli merupakan data yang didapatkan dari Sistem Pemrosesan
Transaksi. Sistem informasi manajemen biasanya digunakan untuk memperoleh
informasi dari kalangan manajerial end user.
Perbedaannya MIS adalah menghasilkan
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membantu
menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi. Contoh: Basis Data.
3.
Decision
Support Systems (DSS)
Merupakan interaktif
sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan
database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial end
user.
DSS menyediakan alat bagi
pengguna untuk meng-akses data dan menganalisisnya untuk pengambilan
keputusannya. Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS
bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana
penunjang (tools) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat.
Pengguna pada dasarnya digunakan oleh seseorang yang
memegang peranan penting di sebuah perusahaan seperti Top manager. Keputusan
yang diambil merupakan keputusan besar yang memiliki berbagai resiko sehingga
tidak boleh gegabah dan salah mengambil keputusan. Jika salah mengambil
keputusan, maka perusahaan tersebut dapat berakhir. Contohnya mengenai
investasi dan saham. Jika kita salah memilih, maka akibatnya fatal. Terbagi
menjadi 2 yaitu :
- Executive Information System yaitu sistem yang mendukung pekerjaan dari higer-level manager.
- Group Support Systems yaitu sistem yang mendukung pekerjaan dari orang-orang yang bekerja pada kelompok (group). Contoh: group para pemegang saham.
Perbedaan Decision Support Systems (DSS) yaitu: Merupakan
interaktif sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan
dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerial
end user.
Contoh: Program kertas
kerja elektronik memudahkam manajerial end user menerima respon secara
interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.
4.
EIS
(Executive Information System)
Executive Information
System (EIS) atau disebut juga sebagai Executive Support System (ESS) adalah
sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan pihak eksekutif
untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan pengidentifikasian
masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses perencanaan
yang sifatnya strategis.
EIS mengintegrasikan
data yang berasal dari sumber data internal maupun eksternal, kemudian
melakukan transformasi data ke dalam bentuk rangkuman laporan yang berguna.
Laporan ini biasanya digunakan oleh manajer dan level eksekutif untuk mengakses
secara cepat laporan yang berasal dari seluruh perusahaan dan departemen,
sehingga dapat diperoleh pengetahuan yang berguna bagi pihak eksekutif. Laporan
ini digunakan untuk menemukan alternatif solusi untuk menekan permasalahan
manajerial dan membuat perencanaan keputusan untuk perusahaan.
EIS umumnya
digunakan oleh executive dalam mengakses data dan informasi untuk mengetahui
suatu permasalahan, meneliti solusi yang akan diberikan, dan menunjukkan proses
strategic planning.
EIS tradisional memiliki dua
komponen utama yaitu:
(1) basis data terpusat, yang merupakan repositori data
yang diekstrak dari berbagai sumber;
(2) mesin untuk menganalisa data dan
menampilkan hasilnya kepada para eksekutif.
Arsitektur ini sederhana dan mudah
untuk dikelola. Karena menggunakan basis data terpusat, query dan analisa dapat
diproses dengan cepat. Akan tetapi dalam melakukan ekstraksi dan peng-updatean
data dari sumber yang berbeda ke dalam basis data terpusat merupakan
permasalahan yang kompleks. Sebab seringkali data tersebut tidak kompatibel
antara satu sumber dengan sumber data yang lain. Arsitektur EIS tradisional
tidak dapat beradaptasi terhadap inkompatibilitas data. Oleh karena itu, setiap
kali terdapat perubahan pada local system, basis data terpusat harus disusun
kembali, di-compile ulang, atau bahkan didesain ulang. EIS tradisional hanya
mendukung analisis data sederhana yang sudah didefinisikan terlebih dahulu.
Adanya permasalahan ini, mendorong
para peneliti untuk mempelajari cara untuk:
(1) mengintegrasikan dan mengakses
data dari sumber data terdistribusi yang heterogen, dan
(2) menganalisa data
melalui pendekatan multidimensional.
Teknologi data warehousing dan
teknik On-line Analytical Processing (OLAP) telah memberikan banyak kontribusi
dalam meningkatkan EIS tradisional. Peningkatan ini mengarah pada terbentuknya
arsitektur EIS yang baru, yaitu EIS kontemporer. Pada arsitektur ini, basis
data terpusat digantikan fungsinya oleh data warehouse, sedangkan teknik OLAP
digunakan untuk analisis data multidimensional dan penampilan informasi.
Teknologi data warehousing mengurangi masalah integrasi data. Data dari local
system yang berbeda akan diekstrak, dibersihkan, dan ditransformasikan oleh
integrator berdasarkan skema data terintegrasi, kemudian disimpan ke dalam data
warehouse.
Namun Struktur EIS Kontemporer pada
dasarnya tidak memiliki fleksibilitas dan adaptabilitas dimana:
- Fleksibilitas adalah kemampuan untuk mengakomodir perubahan kebutuhan data oleh eksekutif
- Adaptabilitas adalah kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan konten, format data, platform, dan struktur yang mungkin muncul dalam sumber data lokal
Dari kekurangan fleksibiltas dan
adaptabilitas tersebutlah kemudian di coba untuk mengembangkan dengan
pendekatan menggunakan Database, adalah Metode sistem integrasi yang dapat
mengelolah beberapa sistem dan bisa mendapatkan open system architecture sambil
tetap mempertahankan otonomi local system dan memungkinkan untuk sistem
tersebut berevolusi. Dibawah ini akan ditampilkan gambaran seperti apa
pendekatan metadatabase tersebut sehingga struktur EIS kontemporer yang telah
beradaptasi dengan menggunakan pendekatan metadatabase mengalami evolusi dan
dapat berubah menjadi Arsitektur yang baru terdiri dari 2 unsur besar, yaitu:
- Metadatabase Management System (MDBMS)
Yang
memiliki 2 peranan penting, yaitu:
(1) Menyediakan akses yang transparan terhadap data dari
local system dan warehouse
(2) Menyediakan metadata yang dibutuhkan untuk analisis
multidimensional data.
2. Multidimensional Data Analysis System (MDAS). yang terdiri dari 2 sub-sistem, yaitu:
2. Multidimensional Data Analysis System (MDAS). yang terdiri dari 2 sub-sistem, yaitu:
- ROLAP/MDB Interface yang menyediakan penghubung eksekutif untuk memformulasikan permintaan mereka dan untuk menampilkan hasil analisis mereka
- ROLAP/MDB (Relational On-Line Analytical Processsing/Multidimentional DataBase) Analyzer yaitu Software yang digunakan untuk mengolah metadatabase yang disediakan oleh MDBMS untuk memungkinkan analisis online multidimentional data.
5.
Expert
Systems / Sistem Ahli (ES)
Sistem pakar adalah
sistem komputer yang mengemulasi kemampuan pengambilan keputusan dari ahli manusia.
Sistem pakar dirancang untuk memecahkan masalah kompleks dengan penalaran
tentang pengetahuan, seperti seorang ahli, dan bukan dengan mengikuti prosedur
pengembang. seperti yang kasus dalam pemrograman konvensional.
Penggunaan Sistem Pakar Dalam Production
Planning Dan Production Control Perencanaan produksi dilakukan dalam hal
kuantitas, waktu, kapasitas dan biaya pengendalian produksi meliputi
penyelesaian pesanan, pengawasan pesanan dan pengamanan kualitas.
Lingkungan sistem pakar
digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan sistem pakar,
sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna
memperoleh pengetahuan pakar. Arsitektur sistem pakar dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
Perbedaan Expert Systems / Sistem Ahli (ES)
adalah ES menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI (Kecerdasan Buatan)
untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis.
Contohnya XSEL: sistem pakar yang bertindak sebagai
asisten penjual di agen penjualan komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih
komputer yang sesuai dengan kebutuhannya.
Dan perbedaan Artificial
Intelligence / Kecerdasan Buatan (AI)
AI bertujuan untuk mengembangkan mesin-mesin yang
berfungsi secara cerdas, dengan memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis
kemampuannya untuk berfikir melalui problem/masalah sampai kesimpulan logiknya.
Contohnya seperti robotika: komputer pemrograman
untuk melihat dan mendengar dan bereaksi terhadap rangsangan sensorik lainnya.
Komponen-komponen
yang terdapat dalam sistem pakar adalah:
- Antarmuka pengguna (User Interface)
- Basis pengetahuan
- Akuisisi pengetahuan
- Mesin inferensi
- Workplace
- Fasilitas penjelasan
- Perbaikan pengetahuan
Basis
pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian
masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta
dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang obyek dalam area permasalahan
tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh
fakta baru dari fakta yang telah diketahui [Arhami, 2004].
Ada
2 bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu :
•
penalaran berbasis aturan, dan
•
penalaran berbasis kasus [Kusumadewi, 2003].
a) Penalaran
berbasis aturan (Rule-Based Reasoning)
Pada penalaran ini, pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan
aturan berbentuk: IF–THEN. Bentuk ini digunakan apabila kita memiliki sejumlah
pengetahuan pakar pada suatu permasalahan tertentu, dan si pakar dapat
menyelesaikan masalah tersebut secara berurutan [Kusumadewi, 2003].
b) Penalaran berbasis kasus (Case-Based
Reasoing)
Pada penalaran ini, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang
telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan
yang terjadi sekarang (fakta yang ada). Bentuk ini digunakan apabila user
menginginkan untuk tahu lebih banyak lagi pada kasus-kasus yang hampir sama
(mirip). Selain itu, bentuk ini juga digunakan apabila kita telah memiliki
sejumlah situasi atau kasus tertentu dalam basis pengetahuan [Kusumadewi,
2003].
6.
Office
Automation System (OAS)
OAS mendukung pekerja
data yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya
menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikn data atau memanipulasikannya
dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan
organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi.
Otomatisasi adalah
penggunaan mesin untuk menjalankan tugas fisik yang biasa dilakukan oleh
manusia, Sedangkan Otomatisasi kantor( office automation atau OA) adalah semua
system elektronikformal dan informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi
informasi kepada dan dari orang yang beradadi dalam maupun diluar
perusahaan.
Para
pengguna OA :
- Manajer, orang-orang yang bertanggung jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama SDM.
- Profesional, menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka dengan sekertaris dan pegawai administrasi.
- Sekertaris, ditugaskan oleh professional untuk melaksanakan berbagai tugas seperti menangani korespondensi, menjawab telepon dan mengatur jadwal pertemuan
- Pegawai administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekertaris, seperti mengoperasikan mesin fotokopi, menyusun dokumen, menyimpan dokumen, dll.
Dibawah ni merupakan
gambar dari arsitektur OAS:
Gambar Arsitektur OAS
Perbedaan Office
Automation System (OAS) yaitu OAS mendukung pekerja data yang
biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis
informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikn data atau memanipulasikannya
dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan
organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Contoh: Komunikasi melalui voice mail, email, dan video
conferencing.
7.
Group
Decision Support System (GDSS)
System aplikasi komputer interaktif yang memfasilitasi
pencapaian solusi dari sebuah problem/permasalahan yang tidak terstruktur
dengan seperangkat pembuat keputusan yang bekerjasama sebagai sebuah kelompok. Sistem
tersebut membantu kelompok, terutama sekelompok manager, dalam menganalisa
sebuah masalah dan dalam melakukan sebuah keputusan bersama.
Memiliki arti sebuah perangkat komputer baik software (perangkat lunak) maupun hardware (perangkat keras) yang digunakan mendukung fungsi sebuah kelompok dan proses-proses keputusan yang akan dibuat. Bertujuan untuk membawa kelompok bersam-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendpat atau kuesioner. Dibawah ini merupakan gambar dari arsitektur GDSS:
Gambar
Arsitektur GDSS
Perbedaan
Group Decision Support System (GDSS) adalah Bertujuan
untuk membawa kelompok bersam-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan
dalam bentuk pendpat atau kuesioner.
Sumber:
- http://dagdigdugweew.blogspot.co.id/2010/04/sistem-pakar-expert-system.html
- http://infokomputers.blogspot.co.id/2011/05/perbedaan-antara-sistem-pakar-expert.html
- https://naynaimah.wordpress.com/2013/12/29/contoh-sistem-pakar-dan-penerapannya/
- https://adrianasari.wordpress.com/tag/arsitektur-sistem-pakar/
- http://jihanfaruqbamukrah.blogspot.co.id/2010/05/office-automation-system-sistem-otomasi.html
- https://kyo09.wordpress.com/2012/12/20/gdss-group-decision-support-system-dan-expert-system/
- https://korneliusjemada.wordpress.com/2013/05/17/transaction-processing-system-tps-tps-merupakan-hasil-perkembangan-dari/
- http://budiinformatics.blogspot.co.id/2010/03/fungsi-dan-pengguna-eis-executive.html
- https://blogs.uajy.ac.id/debora/2012/09/11/teknologi-informasi-di-organisasi-modern/
- https://alvinburhani.wordpress.com/2012/09/15/executive-information-system/
- http://adaadaajapun.blogspot.co.id/